Beranda PEOPLE Inspirasi Mardoko Jagoan Sambel; Selalu Fokus & Mau Belajar

Mardoko Jagoan Sambel; Selalu Fokus & Mau Belajar

680
0
BERBAGI

JAKARTA – KULINERMAGAZINE. Sering mencium bau aroma masakan dan keunikan proses masak-memasak di dapur Saoenk Kito, membuat Mardoko tertarik dan akhirnya bergabung di grup resto Saoenk Kito, Waroenk Kito, Kampung Kecil, dan Jagoan Sambel. Pria kelahiran Cilacap, 10 Agustus 1986 yang akrab disapa Joko ini sebelumnya bekerja dalam bidang garmen. “Saya aktif di tekstil Tanah Abang selama hampir 3 tahun. Kebetulan saya tinggal di depan Saoenk Kito Grogol. Jadi biasa ngobrol dengan crew Saoenk Kito, lihat mereka masak, lama-lama saya tertarik juga, gimana caranya masak. Akhirnya ikut bergabung,” terang Joko kepada Kulinermagazine.

Selama hampir sebelas tahun bergabung, Joko telah menjalani tugas-tugasnya dengan baik. Suasana kerja yang nyaman dan penuh kekeluargaan membuat Joko kerasan dan bertekad terus mengabdikan diri di grup resto tersebut. “Saya selalu ingat didikan orangtua yang mengatakan jika ingin bekerja maka tekunilah dan selalu terus belajar serta fokus dengan pekerjaan,” ujarnya.

Kini ia dipercaya mengontrol 4 cabang yang kesemuanya outlet Jagoan Sambel (JS), yaitu  Jagoan Sambel Grogol, Jagoan Sambel Kelapa Gading, Jagoan Sambel Green Lake City, dan Jagoan Sambel Poris. Jagoan Sambel merupakan brand baru yang dikembangkan grup resto ini. Konsep yang diterapkan di JS ingin lebih dari Saoenk Kito dari sisi kecepatan layanan serta kepraktisan menu makanan yang dijual. Jika dianalogikan, metode yang ingin dikembangkan kedepan adalah penggabungan antara metode layanan fast food dengan menu nusantara. JS punya ciri khas 8 macam sambel mulai dari sambal kecap sampai rawit murni, dari mulai yang sedang sampai terpedas. “Saat ini masih banyak inovasi yang terus dilakukan demi kemajuan JS. Dari sisi respon masyarakat alhamdulillah terus ada peningkatan,” ungkap pria yang hobi memancing dan berburu ini.

Selama bergabung di grup resto ini, ada beberapa hal yang bisa dipetik Joko diantaranya sistem kekeluargaan dalam tim yang terbangun akrab dan jiwa persatuan yang kuat dan solid yang terus-menerus memberi semangat. Semua program yang dijalankan berdasarkan hasil musyawarah yang diputuskan secara bersama dalam manajemen grup. Joko ingin terus mengembangkan kemajuan tim demi kesuksesan bersama. Ia teringat motto yang selalu jadi pegangan hidupnya, “Yang utama adalah selalu ingat sang Pencipta dengan selalu bersyukur dan berdoa. Dari alam yang diciptakanNya saya belajar, mengambil hikmah dan mengolah rizky. Semoga akan selalu memberi keberkahan,” tuturnya menutup perbincangan. (Syahid)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here