Beranda Resto & Cafe Fachri dan Ustadz Andian Membangun Bisnis Kuliner Sambil Beramal, Begini Konsepnya

Fachri dan Ustadz Andian Membangun Bisnis Kuliner Sambil Beramal, Begini Konsepnya

502
0
BERBAGI

JAKARTA, KULINERMAGAZINE – Pada umumnya, yang namanya berbisnis adalah mencari keuntungan sebesar mungkin. Sebagian besar pebisnis memang memiliki prinsip “Business is bussiness” yang kurang lebih artinya dalam berbisnis tidak boleh dicampuradukkan dengan aspek perasaan agar bisnis tetap berjalan lancar. Namun tidak dengan pebisnis yang satu ini, Fachri Yulizar.

Pemilik usaha kuliner Martabak Gooloong ini memiliki konsep yang berbeda dalam menjalankan bisnisnya. Menurutnya, kesuksesan bisnis tidak hanya memikirkan soal keuntungan semata. Saat usaha yang dijalani berhasil, dirinya juga merasa memiliki tanggung jawab untuk kembali memberi terutama kepada lingkungan sekitar.

“Dalam berbisnis, tidak selamanya untuk kebaikan kita, tapi juga bisa bermanfaat untuk umat dan masyarakat di sekitarnya,” kata Fachri saat ditemui Kulinermagazine baru-baru ini di kawasan Jalan Raden Saleh No 35 Karang Tengah Ciledug , saat opening gerai ketiganya.

Fachri yang kini sudah memiliki dua outlet Martabak Goolong di daerah H.Mencong Ciledug dan Pamulang ini terus berusaha membangun bisnis waralabanya (franchise) sambil menyebar kebaikan dengan beramal.

“Dunianya dikejar, akhirat juga. Semoga bisa dijadikan contoh bagi generasi muda yang mandiri, tangguh dan percaya diri. Dan pastinya berakhlak mulia,” ucap Fachri, yang juga bertugas sebagai Business Plan & Development coaching.

Dalam menjalankan bisnisnya, Fachri bersinergi dengan Ustadz DR. Andian Parlindungan, MA sebagai Business Spritual Coaching.

Kepada Kulinermagazine, Ustadz Andian Parlindungan menerangkan panjang lebar tentang bagaimana konsep berbisnis sambil beramal jariyah yang diterapkannya bersama Fachri.

“Kita bermitra dengan teman-teman investor, bukan dengan pendekatan secara bisnis. Tapi saya ajak mitra untuk sama-sama beramal. Tidak bicara berapa untungnya nanti, tapi lebih dulu membangun kerjasama dengan dasar persaudaraan dan saling percaya,” terang Ustadz Andian Parlindungan.

Ditambahkannya, yang paling mahal dalam bisnis ini adalah kepercayaan. Sebab yang kita bangun adalah bisnis berbasis persaudaraan, “Meski belum ada MoU tapi sudah ada mitra yang menyerahkan uang untuk bekerja sama. Ini karena rasa persaudaraan. Tapi tetap ke depannya akan ada MoU setelah gerai dibuka,” jelasnya.

Saat ini sudah ada 6 gerai yang siap beroperasi, dalam waktu dekat akan tambah satu gerai lagi. “Kita sudah mulai 1 gerai beramal 200 ribu untuk mushola sekitar dan 500 ribu untuk yatim di luar infak harian, jika nanti ada 20 outlet itu sedekahnya sudah sekitar 4- 10 juta,” katanya.

“Insya Allah nanti akan ada pengajian untuk karyawan dan anak-anak yatim sebulan sekali, sebagai bekal spritual keagamaan biar berkahnya bareng-bareng,” lanjutnya.

Ustadz Andian juga mengumpamakan, dengan mengandalkan kemampuan akal manusia percepatan bisnisnya hanya mampu mencapai 60 km/jam. Namun dengan bantuan kekuatan Allah, kecepatan bisnis ini bisa berlipat lipat.

“Kita niatkan untuk sama-sama beramal. Niat itu mempengaruhi sebuah keberkahan, misalkan ikhtiarnya berkecepatan 60 km /jam. Tapi ketika memahami substansi dimana bisnis dibangun berdasarkan persaudaraan, niatnya ibadah, maka Allah akan menggerakkan bisnis ini dengan kecepatan 140 km/jam, jadi ini yang tidak disangka. Siapa yang sangka jika dalam dua bulan ini bisnis sudah siap membuka 7 gerai?” tuturnya.

EKSPANSI BISNIS KULINER

Kembali ke bisnis Martabak Goolong. Saat ini Fachri telah membuka gerai ketiganya yang berada di Jalan Raden Saleh, Karang Tengah Ciledug, Kota Tangerang. Di gerai barunya ini, ada promo beli 2 martabak semua rasa , gratis 1 martabak , kuhusus pembelian di tempat

Sukses dengan Franchise Martabak Goolong membuat Fachri dan Ustadz Andian berkeinginan melakukan ekspansi dengan membangun bisnis kuliner berbahan olahan daging ayam.

“Ke depannya akan ada unit bisnis terbaru dengan konsep dan metode yang sama dalam bentuk menu olahan daging ayam. Strategi yang dibangun sama dengan membangun membesarkan Martabak Goolong. Ekspansi ini perlu kejujuran, dedikasi, loyalitas dan tangung jawab,” ujar Fachri.

Fachri dan Ustadz Andian menambahkan, dari hasil survey, kebutuhan masyarakat terhadap daging ayam lebih besar daripada ikan dan daging lainnya.

“Kita tidak mau kehadiran menu ayam sama dengan yang sudah ada, makanya akan dibuat dengan spesialisasi di rasa. tutupnya. (hel)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here