Beranda PEOPLE Inspirasi Andrew Wijaya; Rintis Dapur Serundeng Dengan Optimis & Penuh Keyakinan

Andrew Wijaya; Rintis Dapur Serundeng Dengan Optimis & Penuh Keyakinan

671
0
BERBAGI
Andrew Wijaya, Pemilik Dapur Serundeng

JAKARTA – KULINERMAGAZINE. Sebagai seorang pengusaha, Andrew Wijaya termasuk orang yang cerdas memanfaatkan peluang. Lewat pengalaman pribadinya yang hobi berwisata kuliner, ia banyak belajar dengan sering mengamati sentra-sentra kuliner yang ia kunjungi. Dari situ ia terinspirasi kemudian membulatkan tekad untuk merintis usaha kuliner dengan mendirikan Dapur Serundeng sekitar tahun 2014. Restonya berawal di Jalan Biak, Roxy, Jakarta Barat.

“Awal buka usaha omzet hanya 200 ribu rupiah sehari, warteg saja jauh diatas itu. Namun saya pikir namanya usaha memang harus berjuang dulu di awal. Kalau berhenti atau patah semangat namanya bukan usaha dong. Oleh karenanya saya terus berusaha lebih giat lagi dengan melakukan strategi inovasi baik dari sisi menu dan lainnya,” tutur Andrew Wijaya kepada Kulinermagazine.

Pria kelahiran Jakarta, 25 April 1979 ini mengutarakan bahwa dalam merintis usaha kuliner, banyak pengalaman yang didapatkan, baik pengalaman pahit maupun menyenangkan. Terkadang pengalaman pahit bisa menciutkan nyali para pelaku usaha. Namun tidak bagi Andrew, karena ia yakin bahwa usaha yang dirintisnya tersebut akan berkembang maju dan sukses. Bagi Andrew, jika sudah punya niat usaha, maka jalankan secara istiqomah. Soal hasil, semua ia serahkan kepada Tuhan.

Benar saja. Tidak sampai setahun, omzet Dapur Serundeng terus mengalami pertumbuhan dan berkembang naik. Bahkan cabang-cabangnya pun terus tumbuh di beberapa lokasi. “Dalam perjalanan banyak masukan dari pelanggan soal menu, misalnya ada yang bilang ini terlalu manis, dan lain-lain, karena soal makanan selera orang itukan berbeda-beda. Semua masukan tersebut saya terima dengan baik dengan melakukan pembenahan menu-menu agar memiliki citarasa yang lezat dan pas,” ujarnya. Ia akui, beberapa menu di Dapur Serundeng tercipta berdasarkan masukan dari pelanggan.

Bersama Vani (mitra) Dapur Serundeng PIK dan Staff

Kini Andrew concern membesarkan Dapur Serundeng. Setiap hari suami dari Angela yang telah dikaruniai 2 orang anak ini selalu dipenuhi aktifitas dan kesibukan mengontrol resto-restonya. “Biasanya saya atur waktu, pagi ke kantor dulu, kemudian mengurusi outsourcing driver. Setelah itu sekitar jam 11 siang sampai jam 3 sore saya berkunjung ke outlet, sehari 1 outlet,” jelas Andrew.

Dapur Serundeng berpusat di Roxy, tepatnya di Jl. Biak Raya No.33 Jakarta Pusat Tlp (021) 6314959,(021) 22631432. Cabang-cabangnya diantaranya di Jl. Bintaro Kodam, Komplek Grand Centro Blok A No.32, Bintaro Tlp. (021) 227.32000, di Ruko Soho Jagakarsa No. 9E Jl. Jeruk Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan Tlp (021) 22373951, Rumah Sakit Grha Kedoya Jl. Panjang Arteri 26, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan yang baru saja dibuka yaitu di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).

Pembukaan Dapur Serundeng di kawasan Pantai Indah Kapuk

Bagi Andrew semua pengalaman perjalanan usahanya sangat berkesan. Salahsatunya saat menu makanan Dapur Serundeng diapresiasi oleh Sandiaga Uno dan juga pejabat-pejabat di Sekretariat Negara. “Pas acara zikir nasional kemarin kami diundang Sekretariat Negara, lalu mereka pesan beberapa pack, mereka coba dan suka. Akhirnya jadi pelanggan rutin,” ungkap pria yang gemar makan tempe orek dan bakwan jagung ini.

Kesuksesannya merintis usaha kuliner bukannya tanpa kendala. Menurut Andrew, kendala umum yang ditemui berkisar pada masalah SDM, karena karakter orang berlainan. Namun hal tersebut tak terlalu jadi masalah baginya, karena di perjalanan ia memahami bagaimana karakter masing-masing karyawan serta penanganannya. Kendala berikutnya adalah persaingan yang semakin ketat di era globalisasi, yang disikapi dengan baik oleh Andrew. “Saya tak terlalu khawatir karena Dapur Serundeng telah memiliki standar kualitas yang baik dari sisi citarasa, produk, layanan, dan harga yang kompetitif,” ujarnya.

Bahkan Andrew memiliki target jangka pendek yaitu ingin mengembangkan outlet di tahun ini dengan membuka 3 hingga 4 outlet lagi. “Begitu semua terealisasi dan berjalan baik, secara jangka panjang, target saya adalah ingin memberangkatkan umroh para karyawan. Ini sebagai reward terhadap loyalitas mereka,” ungkapnya.

Diakhir perbincangan, Andrew mengungkapkan filosofi yang selalu jadi pegangan dalam hidupnya. “Positif thinking dan ikuti alur seperti air. Orang hidup memiliki satu momentum yang sangat berarti, jika dimanfaatkan dengan baik maka akan luar biasa hasilnya,” ujarnya. (Syahid)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here